Tanaman Sayur Pada Hidroponik

Perkotaan pada umumnya adalah sebua tempat yang sangat padat sekali dengan penduduk, tempatnya bangunan-bangunan gedung tinggi, tempat berkumpulnya industri dari bidang apapun, tempatnya orang ngantor, tempatnya banyak perusahaan. Dengan adanya gedung-gedung di kota maka lahan untuk tanaman sangatlah terbatas dan hampir jarang sekali dapat kita temui tempat seperti persawahan, perkebunan, dan pertanian lainnya karena semua tanah telah dijadikan gedung.

Dengan minimnya lahan untuk pertanian di kota maka jika kita ingin bertani atau bercocok tanam di perkotaan maka kita harus menggunakan metode urban farming. Urban farming adalah usaha pertanian yang dilakukan di daerah perkotaan dengan memanfaatkan lahan di lingkungan sekitar yang terbuka. Urban farming tidak hanya digunakan untuk menanam tanaman saja namun juga bisa digunakan untuk berternak hewan seperti berternak ikan lele, ayam petelur dan lain-lain.

Manfaat dari urban farming salah satunya adalah menghemat pengeluaran. Urban farming sangat efektif untuk menghemat pengeluaran karena dengan adanya urban farming maka masyarakat dapat menikmati hasil taninya sendiri dan hasil peternakannya sendiri sehingga tidak bergantung pada supermarket atau pasar tradisional.

Tanaman yang dapat ditanam pada kegiatan urban farming adalah sebagai berikut:

1. 1. Sayuran

2. 2. Jamur

3. 3. Buah

4. 4. Umbi-Umbian

5. 5. Tanaman Obat

6. 6. Tanaman Hias

Selain memiliki manfaat, urban farming juga memiliki dampak negatif jika tidak dilakukan dengan baik dan benar. Dampak negatifnya adalah boros energi seperti penggunaan air yang berlebihan dan tidak terkontrol, menjadi sarang nyamuk malaria yang disebabkan kelalaian dalam merawat tanaman.

Gambar Lingkungan di Desa Songo

Di Desa Songo telah melaksanakan program Urban Farming dengan memanfaatkan lahan yang terbuka untuk ditanami tabulampot, tanaman sayur dan toga. Demikian artikel tentang Urban Farming ini terimakasih!